ASWATAMA
Ksatria yang memiliki sejumlah nama
panggilan yaitu Droniyana, Acaryanandana, Acaryaputra, Aksara
Dewanagari ini adalah anak dari seorang mahaguru yaitu Bhagawan Drona alias Resi
Drona dengan ibu yang bernama Dewi Kripi adik dari Krepa yang berasal dari
negara Hastina pura. Aswatama merupakan anak tunggal karna ayaah dan ibuunya hanya
memiliki satu putra, sehingga ia sangat disayang.
Ksatria tersebut memiliki latarbelakang pendidikan
ilmu olah keprajuritan bersama Korawa dan Pandawa. Mereka kekuatanya hampir
setara dengan Arjuna terutama dalam ilmu memanah. Ksatria Aswatama
memiliki pusaka yang sangat sakti berupa panah bernama panah Cundamanik.
Kisah dari wayang ksatria ini memiliki
banyak versi yang tidak tahu yang mana yang sebenarnya namun menurut salah satu
kisah diantaranya kisah ksatria ini dimulai ketika perang yang bernama Bharatayuddha
berakhir dimana ketika itu ayahnya mati sehingga Aswatama menyimpan dendam
kepada padawa.
Aswatama ingin membalaskan dendamnya dengan
menyelundup kedalam perkemahan pandawa dan membunuh Dewi Srikandi, Banowati,
Drestajumena dan Pancawala (putra Dewi Drupadi dan Puntadewa). Setelah pembunuhan
yang dilakukan aswatama membuat pandawa geram dan memerintahkan untuk memburu
Aswatama. Kematian ksatria Aswatama ini lah yang memiliki banyak versi dan membuat
kesimpangsiuran.
Dari kisah wayang ksatria Aswatama tersebut dapat
ditarik kesimpulan bahwa ia memiliki sifat kesatria banyak akal, tetapi kurang
berjiwa ksatria, dan lebih suka memukul dari belakang namun sifat tersebut
memiliki alasan karena seorang Aswatama itu sendiri tidak akan mampu melawan
pasukan pandawa dengan sendirian namun ia dengan beraninya melawan pandawa menggunakan
taktik sembunyi sembunyi sehingga dapat dikatakan Aswatama itu bersifat
Pemberani dan berksatriaan.
Kisah dan sifat tokoh wayang Aswatama ini
dikatakan sama seperti Jendral besar
Soedirman yang melakukan perang gerilya atau perang secara sembunyi-sembunyi.
0 komentar:
Posting Komentar