HASIL BUDAYA BERTANGGUNG JAWAB YANG DITERAPKAN PADA ANAK


Ada pepatah yang mengatakan bahwa “Buah jatuh tidak akan jauh dari pohonnya”, pepatah tersebut memiliki makna yaitu tingkah laku anak tidak akan berbeda jauh dengan tingkah laku orang tuanya. Seorang anak akan belajar dari apa yang dia lihat dan akan menjadikannya sebagai sifatnya sendiri nantinya, orang tua sebagai orang yang telah melahirkannya dan sebagai lingkungan yang sering berada didekatnya secara otomatis maka si anak akan menjadikan orang tuanya tersebut sebagai acuan atau patokan untuknya. Sehingga ia akan menirukan tingkah laku atau pun sifat dari orang tuanya itu, jika orang tua tersebut memiliki jiwa atau sifat yang baik maka anak dari orang tua tersebut akan menirunya. Demikian pula sebaliknya.

Selain menanamkan sifat yang baik-baik pada anak, anak juga perlu di tanamkan sifat bertanggung jawab. Semua proses pembelajaran pada anak tersebut harus dimulai dari kecil sehingga anak tersebut akan menjadi anak anak yang berkualitas untuk melanjutkan kehidupan manusia dan kehidupan berbangsa selanjutnya.

Anak anak kecil sudah mulai berani berbohong, kemudian ketika mereka sekolah mereka membolos,menyontek,tawuran,dan sebagainya, bahkan ketika ia sudah bekerja mungkin ia akan melakukan KKN atau korupsi.

Nyatanya masih banyak anak-anak yang memiliki moral dan tingkah laku yang buruk saat ini. Semua itu berasal dari pembelajaran yang  salah dari orang tua mereka disaat mereka kecil. Sehingga anak itu beranjak dewasa dan sudah sulit untuk merubah tingkah laku buruknya itu. 

Maka menanam sifat bertanggung jawab dan sifat sifat lainnya pada anak dari kecil sangatlah penting guna mencetak generasi atau anak anak muda selanjutnya yang berkualitas yang akan melanjutkan kehidupan kedepannya demi menciptakan kualitas bangsa yang lebih baik.

MANUSIA DAN TANGGUNG JAWAB

  MAKNA TANGGUNG JAWAB

Secara garis besar tanggung jawab dapat di artikan sebagai kesiapan menerima suatu tugas ataupun kewajiban. Arti tanggung jawab itu sendiri semestinya sangat mudah untuk dimengerti oleh setiap orang. Tetapi jika kita diminta untuk melakukannya sesuai dengan definisi tanggung jawab tadi, maka seringkali masih merasa sulit, merasa keberatan, bahkan ada orang yang merasa tidak sanggup jika diberikan kepadanya suatu tanggung jawab karena jauh lebih enak untuk “menghindari” tanggung jawab, dari pada “menerima” tanggung jawab.

Dalam sebuah pribahasa pun terdapat keterkaitan tanggung jawab didalamnya, “ Lempar batu sembunyi tangan “.peribahasa tersebut mengartikan seseorang yang tidak berani bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri, sehingga dia membiarkan orang lain menanggung beban dari tanggung jawab yang seharusnya ia terima.

Seseorang mau bertanggung jawab karena adanya kesadaran atas segala perbuatan dan akibatnya. Tanggung jawab itu bersifat kodrati, artinya sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia itu tersebut, bahwa setiap manusia pasti dibebani dengan tanggung jawab.
Tanggung jawab juga merupakan ciri manusia beradab (berbudaya). Manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerukan pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaran bertanggung jawab perlu menempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan, keteladanan, dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.

MAKNA PENGABDIAN

Wujud tanggung jawab juga berupa pengabdian. Pengabdian adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adaah perbuatan baik yg berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta, kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu diakukan dengan rasa ikhlas.

Pengabdian pada hakekatnya adalah rasa tanggung jawab. Tanggung jawab yang harus ia laksanakan meskipun sangat berat menjalankannya.

  MAKNA PENGORBANAN

Pengorbanan dapat berarti sebagai pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung unsur keikhlasan yang tidak mengandung pamrih. Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.

Perbedaan antara pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesama kawan, sulit dikatakan pengabdian, karena kata pengabdian mengandung arti lebih rendah tingkatannya. Pengabdian lebih banyak menunjuk kepada perbuatan sedangkan, pengorbanan lebih banyak menunjuk kepada pemberian sesuatu misalnya berupa pikiran, perasaan, tenaga, biaya, waktu. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan, tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
 
Sumber :


About

Universitas Gunadarma


Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Ihsan AREA

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger