Manusia dan keadilan


 
Keadilan

Dalam pendapat umum Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan suatu tuntutan hak dan menjalankan kewajiban dimana setiap orang memperoleh apa yang menjai haknya dan setiap orang pula memperoleh bagian yang sama atas kekayaan bersama.  Menurut Aristoteles keadilan adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Sehingga yang dikatakan adil adalah orang yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal.

Sebagai contoh, seorang pembatu rumah tangga yang di upah standar minimum namun pekerjaan yang dilakukannya tidak sebanding dengan upah yang diterimanya. Namun karena tuntutan hidup dan peluang pekerjaan baginya susah didapat mau tidak mau pun maka pekerjaan itu diterima dan dikerjakannya saja. Disini dapat terlihat bentuk – bentuk dari ketidakadilan terhadap pembantu rumah tangga yang seharusnya ia mendapat upah layak atau sebanding dengan pekerjaan yang ia lakukan. Masih bnyak contoh-contoh keadilan diluar sana baik itu dalam bidang hukum, perilaku, prestasi, dll


 
Kejujuran dan Kebenaran
 
“ Jujur “ dari kita mendengar katanya saja kita dapat mengartikan sebagai tingkah laku atau prilaku yang mulia. Karena jujur itu adalah apa yang dikatakan atau diucap seseorang sesuai dengan hati nurani dan kenyataan  tanpa harus ditambah-tambahkan. Jujur juga dapat diartikan sebagai penepatan janji. Karena seseorang yang tidak menepati janji berarti mendustai dirinya sendiri. Oleh sebab itu semua ajaran agama mengajarkan untuk melakukan hal ini yaitu jujur dan menegakan kebenaran.

Dalam kehidupan sehari-hari jujur dan tidak jujur sudah merupaka bagian hidup yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia itu sendiri. Banyak hal yang membuat orang berbuat tidak jujur mungkin karena tidak rela, pengaruh lingkungan, social ekonomi, bahkan seseorang sering berbuat tidak jujur karena didikan dari orang tuanya yang kemudian ditiru oleh keturunannya, sehingga menjadikan kebiasaan yang sudah melekat pada anak dan hingga terbawa sampai dewasa.

 
Kecurangan

Kecurangan memiliki arti yang hampir mendekati dengan ketidakjujuran atau tidak jujur dan identik dengan licik. Kecurangan atau curang  artinya adalah maksud untuk memperoleh keuntungan secara instan namun dijalan yang salah.kecurangan merupakan salah satu bentuk dari penyimpangan sosial dikehidupan.
Macam – macam sebab orang melakukan kecurangan  itinjau ari beberapa aspek yaitu :

  1. Aspek Ekonomi
  2. Aspek Kebudayaan
  3. Aspek Peradaban
  4. Apek Teknik
Kecurangan atau penyimpangan sosial ini tidak akan terjadi bila kehidupan dilakukan atau dijalankan secara wajar dan sesuai dengan norma – norma moral, norma hukum, dan norma agama. Dengan menjalankan norma – norma kebaikan tersebut maka kita akan mengerti yang mana yang baik yang mana yang buruk untuk dilakukan.dan kehidupan pun terjalankan dengan sejahtera.


Pembalasan
 
Pembalasan adalah sifat atau tingkah laku yang ingin melihat orang yang dikehendakinya merasakan apa yang ia rasakan baik itu berupa siksaan atau penderitaan maupun berupa kebaikan ataupun rasa terimakasih. 

Dalam Al-Quran terapat ayat-ayat yag menyatakan bahwa tuhan akan menjanjikan pembalasan bagi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT dan juga pembalasan bagi orang yang mengingkarinya yaitu berupa kenikmatan maupun siksaan dineraka, karena sesungguhnya Allah SWT maha zat yang berkuasa.    

SUMBER :            
http://ocw.gunadarma.ac.id/course/psychology/study-program-of-psychology-s1/ilmu-budaya-dasar/manusia-dan-keadilan

0 komentar:

Posting Komentar

About

Universitas Gunadarma


Diberdayakan oleh Blogger.

Copyright © / Ihsan AREA

Template by : Urang-kurai / powered by :blogger